Tumpahan minyak dalam jumlah besar di barat laut China telah menyebabkan polusi berat di cabang Sungai Kuning dan mengancam sumber air terbesar negara itu.Di penghujung Sabtu (2/1/2010), media resmi China menyatakan, sejumlah besar bahan bakar diesel bocor dari pipa di Provinsi Shaanxi. Kebocoran itu telah terjadi sejak Kamis. Pemerintah China belum menjelaskan mengapa laporan tumpahan minyak itu tertunda hingga Sabtu. Namun, kantor berita nasional Xinhua menyatakan, kebocoran itu disebabkan oleh pekerjaan konstruksi dan 700 pekerja berusaha mengendalikan kerusakan yang menurut pejabat Shaanxi menumpahkan 150.000 liter minyak diesel.Pipa yang rusak itu milik Perusahaan Minyak Bumi Nasional China, salah satu perusahaan minyak raksasa milik negara yang juga merupakan induk dari PetroChina. Perusahaan tersebut, Sabtu, tidak menyebutkan jumlah minyak yang tumpah, tetapi menyatakan bahwa pipa itu telah dimatikan. Perusahaan itu juga menyatakan bahwa sebagian besar minyak yang tumpah dan pasir yang terpolusi telah disingkirkan. Namun, pejabat di Provinsi Shaanxi pada hari yang sama menyatakan bahwa telah terdeteksi limbah minyak di daerah hilir dari lokasi kebocoran itu dan telah memperingatkan warga setempat agar tak memakai air dari daerah itu.Menurut Xinhua, pipa minyak yang terbentang dari barat laut hingga ke tengah China itu telah membocorkan minyak ke Sungai Chisui dan Wei, dua anak sungai Sungai Kuning. Sungai Kuning, yang panjangnya 5.500 km, merupakan sumber air untuk 140 juta penduduk China, serta untuk banyak daerah pertanian dan pabrik di utara China.Pada November 2005, pernah terjadi kebocoran limbah beracun benzyme pada Sungai Songhua di utara Provinsi Heilongjiang sehingga memutuskan pasokan air bagi jutaan penduduk. Sejumlah pejabat lokal diberi sanksi karena terlambat melaporkan kebocoran tersebut, yang kemudian membuat panik masyarakat sekitar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar