Home » Fokus
Mencari Andalan Pengganti Minyak Bumi
Koran SI
Minggu, 3 Januari 2010 - 14:11 wib
PEMANFAATAN batu bara dan gas alam sebagai sumber energi alternatif pengganti minyak bumi telah menjadi tren global.Menurut data International Energy Agency, pada 2005 total konsumsi batu bara mencapai 2.778,2 juta ton BOE atau setara 27,2 persen total konsumsi energi dunia, sedangkan gas bumi setara 2.420,4 juta ton atau 23,7 persen konsumsi energi dunia. Di Indonesia upaya mengurangi ketergantungan atas minyak bumi melalui pemanfaatan batu bara dan gas alam mulai ditingkatkan.Hal itu sejalan dengan program National Mixed Energy 2025 yang menargetkan peningkatan kapasitas batu bara dan gas alam sebagai pengganti minyak bumi. Batu bara diprediksi menyuplai 33 persen dari kebutuhan energi nasional dan gas bumi sebesar 30 persen kebutuhan nasional, sedangkan minyak bumi 21 persen.Dicanangkan sejak 2005, upaya itu mulai membuahkan hasil dengan peningkatan suplai serta konsumsi batu bara dan gas alam yang jauh meninggalkan minyak bumi. Suplai energi batu bara dan gas alam meningkat pesat dari tahun ke tahun. Suplai batu bara pada 2007 sebesar 258,1 juta BOE dan naik menjadi 322,9 juta BOE pada 2008.Sementara suplai gas alam pada 2008 sebesar 193,3 juta BOE, naik dari 2007 sebanyak 183,6 juta BOE. Sebaliknya, suplai energi minyak bumi turun menjadi 455,6 juta BOE dari tahun sebelumnya 476 juta BOE. Di tingkat konsumsi, permintaan sumber energi batu bara dan gas bumi juga meningkat pesat.Pada 2006 konsumsi batu bara masih 89 juta BOE. Namun, pada 2007 konsumsi batu bara naik menjadi 121,9 juta BOE dan kembali meningkat 169,1 juta BOE pada 2008. Sementara kecenderungan konsumsi gas bumi naik dari 80,1 juta BOE pada 2007 menjadi 91,4 juta BOE pada 2008.Pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi alternatif diyakini menguntung kan karena harganya lebih murah sehingga cocok dikembangkan di negara berkembang. Di China dan India misalnya batu bara berperan dominan dalam menggerakkan industri.Di China energi batu bara memasok sekira 69 persen dari total kebutuhan energi dengan total produksi pada 2005 mencapai 989 juta BOE atau setara 36,2 persen total produksi batu bara dunia. Potensi batu bara Indonesia sangat menjanjikan dengan cadangan energi terbukti mencapai 9 miliar ton dan diprediksi sanggup memenuhi kebutuhan energi hingga 150 tahun ke depan.Adapun potensi cadangan batu bara tersebut tersebar antara lain di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Dengan potensi yang begitu besar, batu bara seharusnya bisa segera menjadi andalan pengganti minyak bumi terutama di sektor pembangkit listrik dan bahan bakar industri.Dengan begitu, kebijakan pemerintah soal energi batu bara sudah pada jalur yang benar. Komitmen pemerintah terlihat dari keluarnya Perpres No 91/2007 yang pada intinya berisi instruksi presiden kepada PT PLN untuk mempercepat proyek pembangunan pembangkit listrik 10.000 mega watt dengan energi batu bara. Proyek pembangunan pembangkit listrik di berbagai wilayah itu seluruhnya menggunakan bahan bakar batu bara dan ditargetkan rampung pada 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar