PT Kalila Energi mengeksploitasi tiga sumur baru di Blok Bentu, Provinsi Riau, untuk memenuhi pasokan gas bumi ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 30 MMSCFD (milion matric standart cubic feet per day). Acting Operation Area Manager PT Kalila Setiabudi Djaelani, Kamis (7/1), di Pekanbaru mengatakan tiga sumur baru di lapangan Segat yang ada di Blok Bentu itu masing-masing diperkirakan mampu memproduksi gas sekitar 10 MMSCFD. "Ditargetkan, penyaluran gas ke PLN baru bisa dilaksanakan pada akhir tahun inii," katanya. Kalila telah menandatangani kontrak sebagai pemasok gas ke PLN pada 2005. Namun hingga kini belum juga terealisasi, karena terbentur beberapa kendala. Di antaranya masalah ganti rugi lahan warga yang akan digunakan sebagai jalur pipa gas dari Blok Bentu ke pembangkit Teluk Lembu milik PLN sepanjang 50 kilometer. Belum lagi, masalah permintaan penyesuaian harga jual gas Kalila ke PLN. Namun demikian, lanjut Setiabudi, sejumlah masalah krusial tersebut sudah mulai bisa teratasi. "Pemerintah setempat sudah membantu masalah pembebasan lahan," jelasnya. Sedangkan masalah harga jual gas, lanjutnya, kedua perusahaan telah sepakat untuk menyesuaikan harga dari US$2,05 per MMBTU (million metric british thermal units) menjadi US$5 per MMBTU. Namun, lanjutnya, penerapan harga baru tersebut baru bisa dilakukan setelah Kalila dapat memenuhi pasokan gas 30 MMSCFD sesuai dengan kontrak dengan PLN. "Bagi kami, penyesuaian harga jual tersebut sangat penting karena biaya investasi makin mahal setelah terjadi lonjakan harga minyak mentah," jelasnya. Sementara itu, Direktur PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) Robert Aritonang mengatakan pihaknya telah menyurati Gubernur Riau Rusli Zainal agar pemerintah setempat mendukung proses pembebasan lahan warga agar proses pemipaan gas Kalila berjalan lancar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar