Pada dasarnya pengolahan air limbah mempunyai tujuan yang sama, yaitu mereduksi polutan atau parameter tertentu sampai ketingkat level aman yang telah ditetapkan oleh pemerintah ketika dibuang ke badan air. Ada 2 hal yang harus dipertimbangkan ketika merancang pengolahan air limbah, yaitu :
kuantitas air limbah (debit air limbah), kuantitas air limbah (debit) sangat penting untuk kita ketahui sebelum merancang pengolahan air limbah, karena berkaitan dengan dimensi (ukuran) dari bak pengolahan tersebut, sehingga hasil yang didapatkan nantinya ukuran bak pengolahan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalau kecil, serta
tidak kalah pentingnya juga kualitas air limbah atau dalam hal ini adalah nilai parameter pencemar di dalam air limbah. Data tentang kualitas air limbah sangat penting karena akan sangat menentukan jenis pengolahan yang akan kita rancang serta jumlah unit pengolahannya. Salah dalam menentukan jenis dan jumlah unit pengolahan yang kita rancang berarti akan menimbulkan biaya ekonomi yang sangat tinggi, pengolahan menjadi tidak efisien dan tidak efektif, biaya operasional tinggi, dll.
Begitu juga ketika kita merencanakan pengolahan air limbah industri perminyakan, juga tidak ada bedanya, ada beberapa tahapan dalam pengilaha limbah minyak, yaitu :
Pengolahan awal pemisahan minyak (preliminary oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi HC, dan SS
Pemisahan minyak secara fisika-kimia (physicochemical oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi koloid emulsi HC
Pengolahan sekunder dengan proses biologis (biological proses). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi BOD, Phenol, Ammonia
Tahapan Pengolahan di atas dapat kita lanjutkan menjadi tertiaty treatment apabila tahapan tersebut belum mampu mereduksi polutan sampai di bawah ambang batas. Ada beberapa jenis pengolahan limbah minyak, yaitu :
Pemisahan minyak secara gravitasi
Pemisahan minyak secara fisika-kimia
Pemisahan minyak dengan proses filtrasi dan coalenscence
Pemisahan minyak dengan hydrocyclone
Pemisahan minyak dengan filtrasi membrane
Perinsip Pemisahan Minyak Secara gravitasi Kecepatan Pengapungan Butiran Minyak ( rising velocity of oil droplets) :
v =
dimana :
r = berat jenis air
r’ = berat jenis minyak
g = percepatan gravitasi
h = viskositas dinamik minyak ( 10-1Pa.s dalam poise)
d = diameter butiran minyak
Dari Rumus di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pengapungan, v adalah fungsi darl kuadrat dari diameter butiran, d dan perbedaan berat jenis air dan minyak ( r – r’ ).Data yang perlu diketahui untuk perencanaan unit pemisah minyak :
Temperatur air dan viscositas dinamik air limbah.
Berat jenis air dan minyak
Ukuran distribusi butiran minyak dalam air
Pemisah Minyak API Longitudinal (Longitudinal API Separators) GAMBAR
Pemisah didisain untuk menghilangkan butiran munyak dengan ukuran lebih dari 150 micrometer. Persamaan kecepatan keatas yang disebut terdahulu menjadi :
v =
Standar API menentukan tiga parameter utama :
1. Area horizontal terpakai S dari air, S = F. Q/v ,
Dimana :
Q = Laju alir air baku
F = Koefisien koreksi sama dengan Fd x Ft, dimana Ft adalah factor turbulensi yang disefinisikan sebagai V/v ( V adalah kecepatan horizontal air yang bergerak melalui settler dan Fd adalah factor distribusi sekitar 1,2. Harga V yang disarankan harus tidak boleh lebih besar 54 m/jam.
Hubungan antara V/v, Ft dan F dapat ditunjukkan pada Tabel berikut :
2. Potongan melintang vertical minimum (A), yakni A = Q/V
Dengan harga V lebih kecil 45 m /jam diasumsikan distribusi pada inlet settler cukup bagus
1.Perbandingan tinggi atau kedalaman dan lebar bak antara 0,3 dan 0,5
Lebar antara 1,8 sampai 6 m
kuantitas air limbah (debit air limbah), kuantitas air limbah (debit) sangat penting untuk kita ketahui sebelum merancang pengolahan air limbah, karena berkaitan dengan dimensi (ukuran) dari bak pengolahan tersebut, sehingga hasil yang didapatkan nantinya ukuran bak pengolahan tidak terlalu besar dan juga tidak terlalau kecil, serta
tidak kalah pentingnya juga kualitas air limbah atau dalam hal ini adalah nilai parameter pencemar di dalam air limbah. Data tentang kualitas air limbah sangat penting karena akan sangat menentukan jenis pengolahan yang akan kita rancang serta jumlah unit pengolahannya. Salah dalam menentukan jenis dan jumlah unit pengolahan yang kita rancang berarti akan menimbulkan biaya ekonomi yang sangat tinggi, pengolahan menjadi tidak efisien dan tidak efektif, biaya operasional tinggi, dll.
Begitu juga ketika kita merencanakan pengolahan air limbah industri perminyakan, juga tidak ada bedanya, ada beberapa tahapan dalam pengilaha limbah minyak, yaitu :
Pengolahan awal pemisahan minyak (preliminary oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi HC, dan SS
Pemisahan minyak secara fisika-kimia (physicochemical oil removal). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi koloid emulsi HC
Pengolahan sekunder dengan proses biologis (biological proses). Tahapan ini berfungsi untuk mereduksi BOD, Phenol, Ammonia
Tahapan Pengolahan di atas dapat kita lanjutkan menjadi tertiaty treatment apabila tahapan tersebut belum mampu mereduksi polutan sampai di bawah ambang batas. Ada beberapa jenis pengolahan limbah minyak, yaitu :
Pemisahan minyak secara gravitasi
Pemisahan minyak secara fisika-kimia
Pemisahan minyak dengan proses filtrasi dan coalenscence
Pemisahan minyak dengan hydrocyclone
Pemisahan minyak dengan filtrasi membrane
Perinsip Pemisahan Minyak Secara gravitasi Kecepatan Pengapungan Butiran Minyak ( rising velocity of oil droplets) :
v =
dimana :
r = berat jenis air
r’ = berat jenis minyak
g = percepatan gravitasi
h = viskositas dinamik minyak ( 10-1Pa.s dalam poise)
d = diameter butiran minyak
Dari Rumus di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pengapungan, v adalah fungsi darl kuadrat dari diameter butiran, d dan perbedaan berat jenis air dan minyak ( r – r’ ).Data yang perlu diketahui untuk perencanaan unit pemisah minyak :
Temperatur air dan viscositas dinamik air limbah.
Berat jenis air dan minyak
Ukuran distribusi butiran minyak dalam air
Pemisah Minyak API Longitudinal (Longitudinal API Separators) GAMBAR
Pemisah didisain untuk menghilangkan butiran munyak dengan ukuran lebih dari 150 micrometer. Persamaan kecepatan keatas yang disebut terdahulu menjadi :
v =
Standar API menentukan tiga parameter utama :
1. Area horizontal terpakai S dari air, S = F. Q/v ,
Dimana :
Q = Laju alir air baku
F = Koefisien koreksi sama dengan Fd x Ft, dimana Ft adalah factor turbulensi yang disefinisikan sebagai V/v ( V adalah kecepatan horizontal air yang bergerak melalui settler dan Fd adalah factor distribusi sekitar 1,2. Harga V yang disarankan harus tidak boleh lebih besar 54 m/jam.
Hubungan antara V/v, Ft dan F dapat ditunjukkan pada Tabel berikut :
2. Potongan melintang vertical minimum (A), yakni A = Q/V
Dengan harga V lebih kecil 45 m /jam diasumsikan distribusi pada inlet settler cukup bagus
1.Perbandingan tinggi atau kedalaman dan lebar bak antara 0,3 dan 0,5
Lebar antara 1,8 sampai 6 m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar