Senin, 11 Januari 2010

BIOPELUMAS DAN BIOADITIF PRODUK LOKAL BERKUALITAS INTERNASIONAL


Tak bisa dipungkiri lagi bahwa ketersediaan sumber daya alam mineral seperti minyak bumi dan batu bara terus berkurang setiap harinya. Kebutuhan Industri demi memenuhi kehidupan sehari – hari manusia menuntut industri untuk terus meningkatkan produksi mineralnya. Seiring perubahan kondisi alam yang semakin mengkuatirkan, kesadaran untuk menggantikan energi tak terbarukan tersebut juga tumbuh semakin besar.
Salah satu nilai tambah dari hasil olah minyak bumi yang dibutuhkan industri adalah pelumas. Fungsi utama dari pelumas adalah sebagai zat sisipan diantara dua permukaan yang bergerak secara relative untuk mengurangi gesekan diantara kedua permukaan tersebut. Tentu tidak hanya industri besar dan kecil yang membutuhkan pelumas, para pengguna kendaraan bermotorpun pasti memerlukan pelumas untuk merawat kendaraan mereka.
Beberapa dekade belakangan ini, penggunaan minyak bumi sebagai bahan dasar pelumas telah dikurangi dengan menggunakan bermacam – macam bahan alternative pengganti. Intinya adalah menggantikan energi tak terbarukan dengan sumber energi lain yang lebih mudah diperoleh dan dapat diperbarui.
Pusat Penelitian dan Pengembagan Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) sebagai lembaga yang melakukan kajian dan pengembangan energi migas merupakan salah satu pihak pemerintah yang tanpa henti berupaya mencari bahan alternatif pelumas. Salah satu hasil litbang pelumas Lemigas yang telah dipatenkan atas nama Dr. Eduard Suhardono dan Roza adriyani, M.Si,dicatat dengan nama "pembuatan Aditif Peningkat Indeks Viskositas minyak Lumas Otomotif berbahan dasar Lateks Karet Alam dan Stirena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar